Tim pemenangan pasangan Andi Syafruddin Amjar-Yusni Mappanyulle (SYM) menyelidiki keterlibatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan beberapa pejabat daerah yang secara sengaja membentuk kubu untuk pasangan tertentu.
Tim sukses SYM, Andi Zulkarnain Pangki mengatakan bahwa relawannya menemukan indikasi banyaknya PNS yang terlibat dalam melakukan kampanye terselubung. Mereka ikut terlibat mempengaruhi pemilih agar memilih salah satu pasangan calon bupati dan wakil bupati tertentu. Hal ini, kata dia akan merugikan pasangan SYM.
Padahal keterlibatan PNS menjadi tim sukses salah satu pasangan calon adalah pelanggaran. "Ini jelas-jelas pelanggaran yang dilakukan PNS dan tidak bisa dibiarkan. Apalagi kalau sampai ada pejabat yang terlibat menjadi tim sukses," Kata Zulkarnain yang juga Anggota DPRD Bulukumba ini, Senin 10 Mei.
Dia mengatakan, jika ada pejabat yang terlibat itu artinya pejabat tersebut tidak percaya diri. "Bisa dikatakan pejabat bodoh kalau terlibat dukung-mendukung," kata Zulkarnain tanpa menyebut pejabat yang dimaksudkan.
"Sekali lagi, kita berharap semua calon bisa bersikap dewasa demi perubahan Bulukumba yang lebih baik," katanya.
Ia mengatakan, tim SYM telah mencium adanya gerakan yang dilakukan PNS dan pejabat tertentu. Jika terbukti, pihaknya akan melaporkan ke Panwas setempat. Dia berharap, PNS termasuk pejabat penting di daerah ini tidak terlibat dalam kubu-kubuan dalam mendukung pasangan calon tertentu.Apalagi sampai melalukannya secara terang-terangan. Semua kandidat juga diharapkan bisa bersaing sehat.
Terpisah Ketua Panwas Pemilukada Bulukumba, Muhammad Noer Rauf mengatakan sejauh ini pihaknya belum menerima laporan adanya pejabat yang terlibat sebagai tim pemenangan calon bupati. Ia mengatakan semua tim sukses sudah tercatat di KPU dan Pawas dan tidak ada satu pun yang diidentifikasi sebagai PNS maupun TNI dan Polri.
"PNS, polisi dan TNI memang dilarang melibatkan diri sebagai tim pemenangan calon tertentu. Tetapi kalau ada tim calon bupati yang menemukan di lapangan, silakan lapor ke Panwas," katanya.
Tim sukses SYM, Andi Zulkarnain Pangki mengatakan bahwa relawannya menemukan indikasi banyaknya PNS yang terlibat dalam melakukan kampanye terselubung. Mereka ikut terlibat mempengaruhi pemilih agar memilih salah satu pasangan calon bupati dan wakil bupati tertentu. Hal ini, kata dia akan merugikan pasangan SYM.
Padahal keterlibatan PNS menjadi tim sukses salah satu pasangan calon adalah pelanggaran. "Ini jelas-jelas pelanggaran yang dilakukan PNS dan tidak bisa dibiarkan. Apalagi kalau sampai ada pejabat yang terlibat menjadi tim sukses," Kata Zulkarnain yang juga Anggota DPRD Bulukumba ini, Senin 10 Mei.
Dia mengatakan, jika ada pejabat yang terlibat itu artinya pejabat tersebut tidak percaya diri. "Bisa dikatakan pejabat bodoh kalau terlibat dukung-mendukung," kata Zulkarnain tanpa menyebut pejabat yang dimaksudkan.
"Sekali lagi, kita berharap semua calon bisa bersikap dewasa demi perubahan Bulukumba yang lebih baik," katanya.
Ia mengatakan, tim SYM telah mencium adanya gerakan yang dilakukan PNS dan pejabat tertentu. Jika terbukti, pihaknya akan melaporkan ke Panwas setempat. Dia berharap, PNS termasuk pejabat penting di daerah ini tidak terlibat dalam kubu-kubuan dalam mendukung pasangan calon tertentu.Apalagi sampai melalukannya secara terang-terangan. Semua kandidat juga diharapkan bisa bersaing sehat.
Terpisah Ketua Panwas Pemilukada Bulukumba, Muhammad Noer Rauf mengatakan sejauh ini pihaknya belum menerima laporan adanya pejabat yang terlibat sebagai tim pemenangan calon bupati. Ia mengatakan semua tim sukses sudah tercatat di KPU dan Pawas dan tidak ada satu pun yang diidentifikasi sebagai PNS maupun TNI dan Polri.
"PNS, polisi dan TNI memang dilarang melibatkan diri sebagai tim pemenangan calon tertentu. Tetapi kalau ada tim calon bupati yang menemukan di lapangan, silakan lapor ke Panwas," katanya.
Anda Suka Tulisan Ini? Jadikan Status Baru di FB Anda
2 komentar:
PNS ikut kampanye.......... kampanye buat siapa nih? Buat Incumbent? buat apa menjerumuskan diri ke dalam "KEKALAHAN"........ lebih baik hati-hati deh semua. Ntar dicopot lu dari jabatan.... Hidup Nomor 7.
Waoooooohh...... aduh gawat. PNS sebaiknya kerja sesuai dengan pekerjaan Anda masing-masing, jangan menjerumuskan diri.
Silahkan berkomentar dengan bijak sesuai tema tulisan. Gunakan Name/URL untuk memudahkan saya merespon komentar Anda.