Pada pembagian tahap pertama, warga di tiga kecamatan ini belum kebagian. Pembagian baru menjangkau tujuh kecamatan dengan jumlah warga penerima sebanyak 85 ribu orang. Kemudian beberapa warga menyampaikan keluhan terkait masalah ini pada sejumlah anggota Komisi B DPRD Bulukumba, saat anggota DPRD ini berkunjung di tiga kecamatan itu, pekan lalu.
Salah seorang anggota Komisi B, Zulkifli, mengaku, mereka menerima keluhan sejumlah warga yang belum menerima pembagian kompor gas dan tabung gas 3 kg gratis. "Ada tiga kecamatan yang warganya belum menerima bantuan kompor gas," kata Zulkifli, kemarin.
Legislator ini antara lain menerima keluhan dari warga Desa Jalanjang, Kecamatan Gantarang. Sambil menunggu pembagian kompor gas gratis, mereka masih menggunakan minyak tanah.
Keluhan yang sama diterima anggota dewan dari warga Kecamatan Ujung Bulu dan Ujung Loe.
Warga juga mengaku kesulitan mendapatkan minyak tanah dan harganya relatif mahal, Rp 5.000-Rp 7.000 per liter. Untuk mendapatkan minyak tanah dengan harga lebih murah, mereka harus ke Kota Bulukumba.
Setelah mendapat keluhan dari warga, anggota parlemen ini kemudian melakukan konfirmasi ke pihak Pertamina sebagai konsultan dan penyalur pada program ini.
Dari pihak Pertamina, mereka memperoleh informasi, Pertamina hanya melaporkan sembilan kecamatan. Dua diantaranya belum dapat, Kecamatan Ujung Loe dan Ujung Bulu, sedangkan Kecamatan Gantarang tidak masuk daftar. Kabarnya, Gantarang tidak masuk daftar karena Pertamina menganggap masih satu kecamatan dengan Kindang.
DPRD-Distamben Usulkan Gantarang
SETELAH mengetahui warga Kecamatan Gantarang tidak masuk daftar penerima bantuan kompor gas dan tabung gas 3 kg gratis, DPRD dan Dinas Pertambangan (Distamben) Bulukumba kemudian mengusulkan daerah ini.
"Pihak Pertamina tidak mendaftar warga Kecamatan Gantarang dan memang ada tiga kecamatan belum mendapat bantuan. Kami sudah meminta mereka juga mendapat bantuan," kata Kepala Dinas Pertambangan Bulukumba, Sudding, kemarin.
Ia menjelaskan, tidak terdaftarnya warga Gantarang karena kesalahan administrasi Pertamina.
"Pihak Pertamina menganggap kecamatan masih satu dengan Kecamatan Kindang, sehingga hanya mendata warga Kindang saja" kata Sudding.
Pihaknya sudah menyampaikan hal ini ke Pertamina, tapi stok habis. Pembagian direncanakan April mendatang. Pihak Pertamina masih menganggap bahwa Kecamatan Gantarang masih satu wilayah dengan kecamatan Kindang, hal ini membuktikan kurangnya komunikasi antara pihak Pertamina dengan Pemda Bulukumba, yang seharusnya Pemda Bulukumba harus pro aktif mengirim data-data ke Pertamina, jangan setelah ada masalah baru dikatakan datanya tidak sesuai apa yang dimiliki Pemda dengan Pertamina.
Sumber: Tribun-timur.com
0 komentar:
Segera tuliskan komentar Anda mumpung masih kosong dan jadilah yang pertamax. Di sinilah tempat Anda untuk menuliskan curahan hati atas tulisan saya di atas baik berupa apresiasi, saran, kritikan, atau pertanyaan jika memang kurang jelas atau tambahan jika memang kurang lengkap.
Komentar Anda sangat SYM For Bulukumba 2010-2015 butuhkan untuk pengembangan kualitas blog SYM For Bulukumba 2010-2015 ini ke depan. Mari terus belajar dan berbagi karena belajar dan berbagi itu indah. Terima Kasih.
Silahkan berkomentar dengan bijak sesuai tema tulisan. Gunakan Name/URL untuk memudahkan saya merespon komentar Anda.